Tuesday, 4 December 2012

Kondisi dalam sektor pariwisata nasional


kondisi dalam Sektor Pariwisata Indonesia

MANAGEMENT  PENGELOLAAN  PARIWISATA BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Pembangunan pariwisata yang terpadu dan berkelanjutan perlu memperhatikan dampak serta aspiratif dengan adat istiadat masyarakat di sekitar daerah tujuan wisata. Seluruh stake holders yang berhubungan langsung dengan dunia pariwisata terlibat dalam perencanaan pembangunan suatu obyek daerah tujuan wisata. Masyarakat setempat, wisatawan, pengusaha (investor), biro perjalanan serta Pemerintah Daerah harus saling terpadu untuk berupaya secara maksimal mengembangkan potensi wisata yang memperhitungkan keuntungan dan manfaat rakyat banyak.

Industri pariwisata yang berkembang dengan baik akan membuka kesempatan terciptanya peluang usaha, kesempatan berwiraswasta, serta terbukanya lapangan kerja yang cukup luas bagi penduduk setempat, bahkan masyarakat dari luar daerah. Secara langsung dengan dibangunnya sarana dan prasarana kepariwisataan di daerah tujuan wisata tersebut maka akan banyak tenaga kerja yang diperlukan oleh proyek-proyek, seperti pembuatan jalan-jalan ke obyek-obyek pariwisata, jembatan, usaha kelistrikan, penyediaan sarana air bersih, pembangunan lokasi rekreasi, angkutan wisata, terminal, lapangan udara, perhotelan, restoran, biro perjalanan, pusat perbelanjaan, sanggar-sanggar kesenian dan tempat-tempat hiburan lainnya.

Perputaran uang akan meningkat dengan adanya kunjungan para wisatawan baik domestik maupun non domestik, hal ini tentu akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan penerimaan devisa negara, pendapatan nasional serta pendapatan daerah. Walaupun demikian ada beberapa alasan di luar faktor ekonomis yaitu yang bersifat non ekonomis dalam pengembangan pariwisata. Salah satu contoh adalah dalam rangka mempertahankan kelestarian kebudayaan masyarakat setempat, keindahan alam serta menyamakan persepsi seluruh komponen masyarakat akan ke arah mana pariwisata dikembangan.

Pembangunan pariwisata perlu direncanakan secara matang dan terpadu dengan memperhatikan segala sudut pandang serta persepsi yang saling mempengaruhi. Para pengambil kebijakan hati-hati dalam implementasinya, akan sangat bagus apabila sebelum kebijakan dijalankan dilakukan terlebih dahulu penelitian dan pengkajian yang mendalam terhadap semua aspek yang berkaitan dengan dunia pariwisata. Mulai dari potensi yang dimiliki daerah setempat, adat istiadat kebiasaan hidup masyarakat sekitar lokasi pariwisata, kepercayaan yang dianutnya, sampai kepada kebiasaan dan tingkah laku wisatawan yang direncanakan akan tertarik untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata yang siap dikembangkan.
Dengan kebijakan yang memperhatikan kompleksitas permasalahan tersebut diharapkan akan tercipta suasana lokasi daerah tujuan wisata yang harmonis, aman, nyaman, bersih, bebas polusi dan memiliki lingkungan yang terpelihara, sehingga menyenangkan semua pihak khususnya para wisatawan.


Konsep dan Pengertian Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

Pemenuhan kebutuhan dan aspirasi masyarakat adalah tujuan utama pembangunan. Kebutuhan dasar sebagian besar penduduk di bumi ini seperti pangan, sandang, papan, pekerjaan perlu terpenuhi, disamping mempunyai cita-cita akan kehidupan yang lebih baik.
Konsep pembangunan berkelanjutan mengimplikasikan batas bukan absolut akan tetapi batas yang ditentukan oleh teknologi dan organisasi masyarakat serta oleh kemampuan kehidupan bumi menyerap dampak kegiatan manusia.

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan adalah sebagai berikut (Djajadiningrat, 2001):

1.Menjamin pemerataan dan keadilan sosial
2.Menghargai keanekaragaman (diversity)
3.Menggunakan pendekatan integratif
4.Meminta perspektif jangka panjang

Di dalam pembangunan berkelanjutan terkandung dua gagasa penting, yaitu gagasan kebutuhan yaitu kebutuhan esensial untuk memberlanjutkan kehidupan manusia serta gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan hari depan. Sehingga untuk memenuhi dua gagasan tersebut diperlukan syarat-syarat untuk pembangunan berkelanjutan (Djajadiningrat, 2001), sebagai berikut

1.Keberlanjutan Ekologis
2.Keberlanjutan Ekonomi
3.Keberlanjutan Sosial dan Budaya
4.Keberlanjutan Politik
5.Keberlanjutan Pertahanan dan Keamanan

Dalam kaitannya dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana agar supaya obyek daerah tujuan wisata dapat dikembangkan dengan tidak mengganggu ekosistem lingkungan yang ada, serta masyarakat setempat tidak terpinggirkan kepentingannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup yang lebih baik.

Jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia

Jumlah wisawatan mancanegara yang melancong ke Indonesia terus bertambah. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2012 jumlah wisawatan mancanegara yang berkunjung ke Tanah Air mencapai 695.531 orang.

"Jumlahnya meningkat 3,13 persen dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara dibandingkan Mei 2012, naik 6,86 persen," kata Kepala BPS Suryamin dalam keterangan persnya di kantor BPS, Rabu, 1 Agustus 2012.


Kenaikan jumlah wisatawan terus terjadi. Pada Mei lalu, jumlah wisatawan mancanegera yang berkunjung ke Indonesia mencapai 650.883 orang. Selama semester I, kunjungan wisatawan mencapai 3,88 juta orang atau naik 7,75 persen dibanding periode tahun sebelumnya, sebanyak 3,60 juta orang.

Jumlah wisatawan yang datang langsung melalui 19 pintu masuk utama pada Juni 2012 mengalami peningkatan 2,41 persen dibandingkan kondisi tahun sebelumnya, yaitu dari 640.945 orang menjadi 656.382 orang. Demikian juga dibandingkan Mei 2012, jumlah wisawatan yang masuk melalui 19 pintu masuk naik sebesar 6,77 persen.

Kenaikan jumlah wisatawan terjadi di sebagian besar pintu masuk utama. Kenaikan tertinggi tercatat di pintu Bandara Husein Sastranegara, Bandung sebesar 28,97 persen; diikuti Bandara Polonia, Medan 12,13 persen; dan Bandara Adi Sumarmo, Surakarta 10,51 persen.

Sementara penurunan terjadi di Bandara BIL, Mataram sebesar 12,92 persen; Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru sebesar 8,59 persen; dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebesar 2,63 persen.

Jumlah wisawatan yang masuk melalui Ngurah Rai, Bali pada Juni 2012 juga mengalami penurunan 1,69 persen dibandingkan kedatangan pada tahun sebelumnya, yaitu dari 245.248 orang menjadi 241.108 orang. Namun, jika dibanding Mei 2012 jumlah kunjungan meningkat 9,34 persen.
 perhatian pemerintah dalam pariwisata nasional 
menurut saya,pemerintah harus meningkatkan industri pariwisata nasional karena dari sektor pariwisata sangatlah besar pendapatan nya , dan juga hendaknya pemerintah meningkatkan kualitas , baik sarana maupun prasarana terhadap tempat2 pariwisata di indonesia , agar turis mancanegara maupun domestik dapat tertarik dan dapat kembali lagi untuk berwisata di indonesia 

Tuesday, 9 October 2012

tourism definition

"Tourism that takes full account of its current and future economic, social and environmental impacts, addressing the needs of visitors, the industry, the environment and host communities"
 
Conceptual definition
Sustainable tourism development guidelines and management practices are applicable to all forms of tourism in all types of destinations, including mass tourism and the various niche tourism segments. Sustainability principles refer to the environmental, economic, and socio-cultural aspects of tourism development, and a suitable balance must be established between these three dimensions to guarantee its long-term sustainability.

Thus, sustainable tourism should:
1) Make optimal use of environmental resources that constitute a key element in tourism development, maintaining essential ecological processes and helping to conserve natural heritage and biodiversity.
2) Respect the socio-cultural authenticity of host communities, conserve their built and living cultural heritage and traditional values, and contribute to inter-cultural understanding and tolerance.
3) Ensure viable, long-term economic operations, providing socio-economic benefits to all stakeholders that are fairly distributed, including stable employment and income-earning opportunities and social services to host communities, and contributing to poverty alleviation.

Sustainable tourism development requires the informed participation of all relevant stakeholders, as well as strong political leadership to ensure wide participation and consensus building. Achieving sustainable tourism is a continuous process and it requires constant monitoring of impacts, introducing the necessary preventive and/or corrective measures whenever necessary.
Sustainable tourism should also maintain a high level of tourist satisfaction and ensure a meaningful experience to the tourists, raising their awareness about sustainability issues and promoting sustainable tourism practices amongst them.

Tourism Society's Dictionary for the Tourism Industry


The Tourism Society, the UK's leading membership organisation for all sectors of the tourism industry, has launched the latest edition of the 'Dictionary for the Tourism Industry', edited by Verite Reily Collins and published by CABI. The dictionary includes an overview of industry terminology, explanations of industry specific terms, useful travel related facts on over 130 countries, practical words and idioms for guides and tour managers and airline and airport codings. According to Flo Powell, Executive Director of the Tourism Society: "Our dictionary is a must-have reference book full of easy to find information. It is an invaluable tool for those studying or working in tourism and related industries."
The Tourism Society is the leading membership association for tourism professionals with members from all sectors of the industry including students, academics, consultants, tour operators, travel agents, transport operators, foreign tourist organisations, tourist attractions, hoteliers, those working in the public sector and suppliers to the industry.
http://www.cabi.org/bk_BookDisplay.asp?PID=2129

Saturday, 2 June 2012


DIA


cantik...
bak bidadari jatuh dari kahyangan
memancarkan sinar terang yang terbias dari wajahmu

sungguh....
tak ada satu kata yang dapat
terungkap dari ku
ketika melihat sesosok yang dapat menghipnotis ku

sinar hatimu
terpancar indah dari raut wajahmu
itulah yang membuat pandanganku
tak lepas darimu

kau....
adalah simbol keagungan
yang memegang seluruh kehidupanku
dan mengisi ruang ini

By : nicholas



KEWIRAUSAHAAN


Anda tentu sering mendengar tentang kata “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun “Wirausahawan” Apakah yang dimaksud dengan “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun “Wirausahawan” tersebut? Dan apakah beda ketiga kata tersebut?

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.

Intinya, seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa Wirausaha dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya.

Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh seorang yang bukan wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980).

Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997) Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001).

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.

Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
  • Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
  • Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
  • Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services)
  • Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources)

Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di luar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.

Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:

  • Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
  • Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
  • Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
  • Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)
  • Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
  • Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.

Tuesday, 3 April 2012

tugas kelompok

TUGAS KELOMPOK PRESENTASI FONOLOGI – 2SA05


Group    Anggota                              Topik                      Tanggal Presentasi
1    -    Ana fathiya                     Dorsal Features              Rabu, 4 April
      -    Citra milanda
      -    Nola mardiana
      -    Putriasih n.
      -    Vicky Julia zahra       
2    -    Endangdiahayu               Strident Features             Rabu, 4 April
      -    Tryameigiana
      -    Nurhalimah
      -    Mentari     
3    -    Ilyaspriangga                  Coronal Features             Dst
      -    Muzabincholik
      -    Taufikkarim
      -    Herusetiawan     
4    -    Dhony h                          Approximant Features
      -    Fadhli s
      -    Ahmad hanif
      -    Ahmad harries       
5    -    Nicholas Samuel p.          Complementary Distribution
      -    Fakhriahmad m
      -    Hafidzaditya
      -    Rizkiramadhan
      -    Widiafitrianti                        
6    -    Anggunsulistyarini              Sibilant Features
      -    Amaliaalfyani
      -    Novitapratiwi
      -    Pratiwi p. larasati       
7    -    Sitirahmamutia                   Continuant Features
      -    Farida megawati
      -    Ekaratnasari
      -    Sindi hutami       
8        Sonorant Features   
9        Aspirated Consonants   

Outline paper (Isi paper):

Paper yang dibuat harus menyajikan point-point berikut ini.

1.    Definition:
2.    Examples of the features:
3.    Examples in words:
4.    Conclusion:

Tugas:

1. Buat paper tentang topik di atas secara kelompok.
2. Menyerahkan paper yang sudah dijilid sebelum presentasi
3. Semua anggota harus presentasi dan menjawab pertanyaan jika ada yang bertanya.
4. Presentasi dengan slide plastik OHP dengan Font yang besar sehingga terbaca jelas.
    Slide yang dipresentasikan bukan fotokopi dari paper yang diserahkan.